Tampilan Bulan Yang Kita Lihat Ternyata Bisa Menipu Simak Selengkapnya
Ilusi bulan adalah saat-saat ketika Bulan terlihat begitu besar saat terbit atau terbenam. Namun, rupanya hal ini adalah nama trik yang dimainkan otak kita.
Pasalnya, foto-foto membuktikan Bulan memiliki lebar yang sama di dekat cakrawala seperti saat berada tinggi di langit, tetapi bukan itu terlihat dengan mata kita. Jadi hal ini adalah ilusi pada otak kita memproses informasi visual.
Cara Buktikan Ilusi Bulan
Angkat jari telunjuk detikers terentang di samping Bulan. Maka kalian akan menemukan bahwa kuku jari kalian dan Bulan berukuran hampir sama.
Atau coba lihat Bulan melalui tabung kertas, atau membungkuk dan melihat ke belakang di antara kedua kaki. Saat kalian melihatnya dengan cara seperti ini, Bulan tidak akan sebesar yang terlihat.
Cara lain yang pasti untuk memeriksa ukuran Bulan adalah dengan mengambil foto saat benda langit tersebut mendekati cakrawala, dan foto lain saat berada tinggi di langit. Jika kalian mempertahankan pengaturan zoom kamera yang sama, maka kalian akan menemukan Bulan memiliki lebar yang sama dari sisi ke sisi di kedua foto.
Bulan mungkin tampak sedikit tergencet di arah vertikal saat berada di dekat cakrawala. Hal ini adalah hasil dari atmosfer yang bertindak bagaikan lensa yang lemah.
Fotografer dapat meniru ilusi Bulan dengan mengambil gambar Bulan rendah di cakrawala menggunakan lensa panjang, dengan bangunan, gunung, atau pohon dalam bingkai. Jadi, ingatlah saat kalian melihat foto-foto memukau yang menampilkan Bulan raksasa di atas lanskap, gambar-gambar itu dibuat dengan memperbesar objek-objek yang jauh di dekat tanah.
Dengan kata lain, Bulan tampak lebih besar dalam foto-foto itu karena tampilannya diperbesar.
Selain itu, ada satu hal yang mencolok yang membuat penampakan Bulan menjadi berbeda saat berada rendah di langit. Warnanya cenderung lebih kuning atau jingga, dibandingkan saat berada tinggi di atas kepala. Hal ini terjadi karena cahaya bulan menempuh jarak yang lebih jauh melalui atmosfer.
Saat menempuh jalur yang lebih panjang, lebih banyak panjang gelombang cahaya yang lebih pendek dan berwarna biru tersebar, sehingga menyisakan lebih banyak panjang gelombang yang lebih panjang dan berwarna merah. Debu atau polusi juga dapat memperdalam warna kemerahan.
Mengapa Kita Bisa Melihat Ilusi Bulan?
Kita tidak benar-benar tahu mengapa dapat melihat ilusi bulan. Dikatakan dalam laman NASA, kita masih belum memiliki penjelasan ilmiah yang kuat untuk hal ini.
Secara umum, penjelasan yang diajukan mengenai hal ini berkaitan dengan beberapa elemen kunci tentang cara kita memandang dunia secara visual, yakni cara otak kita memandang ukuran objek yang lebih dekat atau lebih jauh dan seberapa jauh kita memperkirakan objek berada saat dekat dengan cakrawala.
Tampaknya otak kita tidak tahu bahwa jarak Bulan tidak banyak berubah di mana pun ia berada di langit pada suatu malam.
Ada juga yang berpendapat bahwa objek di latar depan pemandangan Bulan berperan.
Ada teori yang ditemukan seabad lalu yang disebut ilusi Ponzo yang menjelaskan cara kerjanya. Dalam ilusi tersebut, kita diberi pemandangan di mana dua garis bertemu, seperti rel kereta api yang membentang jauh ke kejauhan.
Di atas garis-garis ini digambar dua garis horizontal dengan panjang yang sama. Anehnya, garis-garis horizontal tersebut tampak berukuran berbeda, karena otak yang terprogram tentang cara kerja jarak memaksa kita untuk melihatnya dengan cara ini. Efek ini terkait dengan cara kerja perspektif paksa dalam lukisan.
Namun, ini juga bukan penjelasan yang sempurna. Astronot NASA di orbit juga melihat ilusi bulan, dan mereka tidak memiliki objek latar depan yang berfungsi sebagai petunjuk jarak.
0 Response to "Tampilan Bulan Yang Kita Lihat Ternyata Bisa Menipu Simak Selengkapnya"
Posting Komentar